Makalah Manajemen Organisasi Masyarakat

MANAJEMEN ORGANISASI MASYARAKAT











Disusun Oleh Kelompok 3 R.2.D :

1. Ruslan Hadi : 201114500568
2. Siti Mutmainah : 201114500657
3. Meyga Apriyani : 201114500660
4. Ayu Soraya : 201114500
5. Yola Nurmala : 201114500



UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2011/ 2012
Alamat : Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat (TB Simatupang), Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Telp./Fax.: (021) 7818718
--- eMail : university@unindra.ac.id ---


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Organisasi Masyarakat”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Manajemen Umum pada Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Sosial Universitas Indraprasta PGRI.
Sesuai dengan judul, makalah ini mengulas tentang bagaimana pendekatan sosiologi terhadap kelompok sosial, bagimana tipe-tipe keompok sosial, bagaimana kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur, dan bagaimana kelompok (mayarakat setempat, masyarakat desa, masyarakat perkotaan dan masyarakat kecil).
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Munzir M.pd dan selaku dosen mata kuliah Manajemen Umum. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami akan sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan-masukan untuk penyempurnaannya, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari Bapak/Ibu pengampu mata kuliah ini.
Atas masukan-masukannya kami ucapkan terima kasih.



Jakarta, April 2012


Penulis Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KataPengantar........................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii

Bab I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang.................................................................................................11.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

Bab II.PEMBAHASAN
2.1Pengertian Organisasi masyarakat..........................................................…….4
2.2 Tipe-tipe Kelompok Masyarakat..………....................................….....….…5
2.3 Organisasi Sosial Masyarakat.........................................................................9

Bab III.PENUTUP
3.1.Kesimpulan...................................................................................................14
3.2.Saran.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................16







ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam kehidupannya harus berkelompok atau bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri namun tergantung pada orang lain. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain.
Manusia menurut kodratnya itu dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu organisi sosial. Perhatikanlah kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan manusia dilakukan dalam kaitannya dengan orang lain dan dalam kehidupan bersama dengan manusia lainnya
Oleh karena manusia memiliki kebutuhan yang beranekaragam, dan cara-cara yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan itu pun bermacam-macam pula, maka manusia menentukan bentuk kehidupan sosial tertentu ditempat ia hidup dengan sebaik-baiknya. Organisasi sosial manusia mewujudkan diri dalam bentuk kelompok sosial. Di dalam hubungannya antara manusia dengan manusia lain, agak-nya yang paling penting adalah reaksi yang timbul akibat hubungan-hubungan timbal balik antara sesama manusia.
Reaksi tersebut menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas. Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu; 1) Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat dan 2) Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskanmasalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.Apakah yang dimaksud dengan organisasi sosial?
2.Apa sajakah unsur-unsur dalam organisasi sosialsebagai suatu asosiasi?
3.Apa sajakah jenis-jenis organisasi social sebagaisuatu asosiasi?


1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuanpenulisan adalah:
1.Untuk mengetahui pengertian organisasi sosial
.2.Untuk mengetahui unsure-unsur organisasi sosialsebagai suatu asosiasi
3.Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi socialsebagai suatu asosiasi
4.Untuk mengetahui tipe-tipe organisasi social
5.Untuk mengetahui organisasi social masyarakat












2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN ORGANISASI SOSIAL
Secara garis besar pengertian organisasi social dikelompokkan ke dalam 2 pendekatan disiplin ilmu, antaralain:
A. Pendekatan Antropologi Sosial, diantaranya dikemukakan oleh:
1.WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243) mengemukakan bahwa organisasi social adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.
2. Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu proses social dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.
B.Pendekatan Sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh:
1.Alvin L. Bertrand (1980: 25) mengemukakan pengertian organisasi social dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat. Organisasi social dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah.
2.Soerjono Soekanto (1988: 107-108) mengemukakan organisasi social adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.

3
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi social berdasarkan pendekatan sosiologi adalah organisasi social sebagai sebuah asosiasi, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai tujuan, kepentingan, kegemaran, minat yang sama dan membentuk sebuah organisasi yang tetap. Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya.
Hal ini yang agaknya penting adalah bahwa kelompok tersebut merupakan tempat kekuatan-kekuatan sosial berhubungan, berkembang, mengalami disorganisasi, memegang peranan, dan selanjutnya. Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial.
Pandangan-pandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia, yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola berpikirnya. Pola berpikir tertentu yang dianut seseorang akan mempengaruhi sikapnya. Seseorang yang pola berpikirnya materialistik, misalnya mempunyai sikap tertentu terhadap pekerjaan tertentu. Maka dia akan memperhatikan pekerjaan yang menghasilkan materi yang banyak dan kurang memperhatikan kepuasan batiniah dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
Sikap tersebut lazimnya membentuk perilaku tertentu, yang kemudian menjadikan pola perilaku berkesinambungan. Sikap materialistik, umpamanya, akan membentuk perilaku yang cenderung materialistik pula. Kalau pola perilaku tertentu sudah melembaga dan membudaya, gejala itu menjadi patokan perilaku yang pantas. Patokan perilaku yang pantas tersebut biasanya disebut norma atau kaidah.


4
2.2. TIPE-TIPE KELOMPOK ORGANISASI SOSIAL
Contoh: Negara, persekutuan agama, perkumpulan ekonomi, persatuan buruh, organisasi massa, dsb
a) Persahabatan, misalnya
 club (Club Jantung Sehat Indonesia), kelompok sahabat/ikatan persaudaraan (IPHI)
b) Ekonomis, misalnya
 perseroan (Perseroan Terbatas),
 firma (CV),
 perkumpulan pengusaha (Ikadin, HIPMI),
 serikat sekerja (SPSI, SBSI)
c) Teknologi dan ilmu pengetahuan, misalnya
 badan ilmiah(Batan, LIPI),
 balai penyelidikan (balitbang),
 ikatan sarjana (ISPI, ISEI, MSI)
d)Agama, misalnya
 mahsab (Thariqot Naqsaandiyah,Wahidiyah, NU, Muhammadiyah, LDII, Hizbuth Thahrir),
 jamaah (PGI, Walubi, MUI, Hindu Dharma)
e)Kesenian, misalnya
 orkes atau grup band (Soneta,Peterpen, ST 12, Ada Band, Nashid, Qosidah)
 penari/penyanyi, ikatan seniman, artis (Parsi, Parfi)
f) Pendidikan, misalnya
 sekolah (TK/RA, SD/MI, SMP/Mts,SMA/MA),
 Universitas/Sekolah Tinggi,
5
 IkatanPelajar/alumni, yayasan pendidikan, dsb
g)Olah raga, misalnya
 berbagai perkumpulan olah raga(ISSi, PBSI, PBVSI, PABSI, PASI, IMI),dsb
h)Politik, misalnya
 partai politik (PKB, PAN, Golkar, PD, PDI Perjuangan, dsb)
i)Kesenangan/hobi, misalnya
 perkumpulan penggemar perangko (filateli)
j)Amal, misalnya
 perkumpulan penyokong fakir miskin(BAZIS, Pundi Amal SCTV),
 perhimpunan penyokongorang tua/panti jompo,
 perhimpunan penyokong yatimpiatu/PAY, dsb
k)Profesi, misalnya
 PGRI, IDI, IDAI, PGTKI, Ikadin, dsb
l)Pemerintahan,
 Negara, Pemerintah Daerah I dan II,Kecamatan, Desa
m) Organisasi regiolal, misalnya
 ASEAN, MEE
n) Organisasi internasional, misalnya
 PBB (beserta lembaga/badan-badan di bawahnya)
o)Organisasi militer/pakta pertahanan, misalnya
 NATO,ANZUS, SEATO, Pakta Warsawa, dsb




6
2.3 MANAJEMEN ORGANISAS SOSIAL MASYARAKAT
Tipe-tipe Oragnisasi atau kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa, sudut atau atas dasar berbagai kriteria atau ukuran. Ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga dan desa, dengan kelompok-kelompok sosial seperti kota, dan negara, dimana anggotanya tidak mempunyai hubungan erat. Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikasi tipe-tipe sosial.
Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena kepentingannya pun tidak berlangsung lama. Lain halnya dengan kelas atau komuniti yang kepentingan secara relatif bersifat tetap atau permanen. Dasar yang akan diambil sebagai salah satu alternatif untuk mengadakan klasifika sitipe-tipe kelompok sosial adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau kepentingan kelompok atau organisasi.
Dalam membicarakan kelompok sosial, haruslah dihindari paham prasangka bahwa kelompok sosial merupakan lawan individu, kedua hanya dapat dimengerti bila dipelajari di dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain sebagai pasangan. Pengertian tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya pendapat yang menyatakan bahwa bentuk kelompok sosial merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu. Bahwa bentuk kelompok sosial merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu.
Harus dihindari prasangkah bahwa kelompok-kelompok sosial semata-mata ditimbulkan oleh naluri manusia untuk selalu hidup sesama. Kelompok sosial ini merupakan bentuk kehidupan nyata. Prilaku kelompok sosial harus dilihat dari sudut pandang sebagai prilaku individu.
7

 Faktor-faktor yang membedakan kelompok-kelompok adalah:
1.Kesadaran akan jenis yang sama.
2.Adanya hubungan sosial
3.Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan.
Di dalam pembahasan tipe-tipe kelompok sosial dapat dikategorikan dalam struktur sosial seperti:
1) kelompoksosial dipandang dari sudut individu,
2) in-group dan out-group,
3) kelompok primer (primary group) dan kelompok skunder
4) Paguyuban dan patembayan,
5) formal group dan informal group,

Organisasi sosial masyarakat adalah dimana terdapat suatu struktur organisasi dan suatu faktor, yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok-kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor-faktor itu yang terdiri dari dimana merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideologi yang sama, politik yang sama. Hal ini merupakan ikatan yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu.
Manusia harus berhubungan dengan manusia lain dalam kondisi emosional dan psychis dimana amat dipengaruhi oleh relasi sosial. Dengan kata lain seseorang itu pada satu ketika menjadi susah atau bergembira dan riang hatinya, disebabkan oleh pengaruh sikap penilaian, anggapan-anggapan yang diterima oleh orang lain. Kodrat alamiah manusia sebagai makhluk sosial-psychisitu menyebabkan timbulnya bentuk-bentuk dari organisasi dan relasi antara manusia, yang terdiri dari dua landasan yaitu;
8
1.Organisasi symbiotik yang terdiri semata-mata atas tingkah laku fisik yang bersifat otomatis.
2.Organisasi sosial yang berdiri atas komunikasi dengan menggunakan sistem lambang.
Kontak dengan menggunakan sistem lambang menimbulkan interaksi sosial yang berlaku pada dataran pancaindera, emosi dan intelektual. Apabila kita berbicara tentang organisasi sosial, maka yang dimaksud ialah, bahwa untuk mencapai tujuannya timbul kelompok sosial dari usaha tersebut. Dengan perkataan lain, organisasi sosial mempunyai aspek fungsi dan aspek struktur.
Dalam aspek fungsionalnya organisasi sosial itu memperhatikan manifestasinya dalam aktivitas kolektif dari manusia untuk mencapai tujuannya, yaitu dari memelihara, mendidik sampai kepada melakukan peperangan. Dan dari akivitas kolektif itu timbul kelompok-kelompok yang menjalankan aktivitas seperti keluarga, negara dan organisis sosial lainnya.
Secara keseluruhan maka organisasi sosial dilihat dari sudut implikasi strukturalnya meliputi struktur dari kelompok sosial, pola umum baru kebudayaan manusia pada setiap waktu dan tempat dan seluruh frame work dari pada pranata-pranata sosial. Selanjutnya apabila kita pelajari kehidupan sosial manusia, maka tampak adanya kenyataan yang tidak dapat diingkari.
a)Bahwa manusia individu atau kelompok berusaha sekeras-kerasnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan jaminan keamanan dan jika mungkin mencapai satu tingkat kemakmuran yang diingingkan.
9
b)Bahwa untuk mendapatkan kondisi yang esensial bagi kelangsungan hidup dan keamanan, diperlukan adanya ketertiban sosial dalam derajat yang tinggi.
c)Bahwa untuk mencapai derajat ketertiban sosial yang tinggi itu diperlukan adanya satu tata pengaturan sosial kultur serta mekanisme yang dapat digunakan bagi pelaksanaan pengaturan itu.
Adapun pengaturan dari pada tata-hubungan jika ada dua orang atau lebih yang hendak mengadakan hidup bersama memerlukan beberapa syarat yaitu;
(1) Harus ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima oleh anggota-anggota kelompok,
(2) Harus ada kekuasaan atau otoritas yang mempunyai kekuasaan memaksa dalam melaksanakan tata-hubungan sosial,
(3) Adanya pengaturan dan penyusunan individu-individu dalam kelompok-kelompok dan lapisan sosial tertentu yang mengambarkan adanya koordinasi dan subkordinasi,
(4) Anggota-anggota yang hidup dalam berbagai bidang, dapat hidup dalam suasana harmoni, yang saling memberi kekuasaan,
(5) Adanya tingkah laku yang merupakan standardan telah disalurkan atau dipaksakan dengan mekanisme tekanan-tekanan sosial, yang menjadi satu pola yang merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia.


10
Organisasi sosial yang meliputi lembaga-lembaga yang menetapkan posisi dari laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Kategori ini terbagi dalam dua kelas lembaga yang timbul dari kekerabatan, badan lembaga-lembaga yang timbul dari kekerabatan, badan lembaga yang berkembang dari asosiasi bebas di antara individu-individu.
Struktur kekerabatan meliputi keluarga dan pengembangan sampai kelompok-kelompok. Asosiasi bebas yang tidak dibangun atas dasar kekerabatan sex dan umur dan dalam arti yang lebih luas. Struktur sosial itu juga meliputi relasi sosial yang mempunyai karakter politik berdasarkan atas daerah tempat tinggal dan status.











11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Oleh karena manusia memiliki kebutuhan yang beranekaragam, dan cara-cara yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan itu pun bermacam-macam pula, maka manusia menentukan bentuk kehidupan sosial tertentu ditempat ia hidup dengan sebaik-baiknya. Organisasi sosial manusia mewujudkan diri dalam bentuk kelompok sosial.

3.2 Saran
Demikian penulisan makalah tentang Manajemen Organisasi Sosial yang di dalamnya banyak materi yang di sampaikan. Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan dalam penulisan kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali ALLAH Swt.





12
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Ariani, Dorothea. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Ghalian Indonesia : Jakarta, 2003.
P.Robbins, Stephen dan Mary Coulter. Management, Sixth Edition Indonesia. Prenhallindo : Jakarta, 1999.

Komentar

  1. This way my buddy Wesley Virgin's adventure starts in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to obtain whatever they want.

    THESE are the same methods lots of celebrities (especially those who "became famous out of nothing") and the greatest business people used to become rich and successful.

    You probably know how you use only 10% of your brain.

    Mostly, that's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even occurred INSIDE OF YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years ago, while driving an unregistered, beat-up garbage bucket of a vehicle with a suspended driver's license and with $3 on his debit card.

    "I'm so fed up with going through life paycheck to paycheck! When will I finally make it?"

    You took part in those thoughts, isn't it so?

    Your success story is waiting to start. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S METHOD

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer